Senin, 11 Mei 2020

Psikologi-Organisasi-industri, Analisis_Jabatan_manfaat dan tujuan


Pengertian Analisis Jabatan Manfaat dan Tujuan


A. ANALISI JABATAN

Analisis jabatan adalah suatu kegiatan pengumpulan, penilaian dan penyusunan berbagai informasi secara sistematis yang berkaitan dengan jabatan.
Analisis jabatan adalah proses kajian sistematis tentang kegiatan yang dilakukan dalam suatu pekerjaan yang mencakup tanggung jawab, accountabilities sehingga dapat menentukan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan ciri-ciri kepribadian yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan baik (Munandar, 2001). Beberapa pendapat dari para tokoh menjelaskan mengenai definisi dari analisis jabatan.
Definisi lain menjelaskan bahwa analisisjabatan adalah dokumen yang memberikan informasi berkenaan dengan tugas-tugas, kewajiban-kewajiban, dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan (Mondy, 2008).

Berdasarkan beberapa definisi mengenai analisis jabatan, dapat disimpulkan bahwa analisis jabatan adalah proses pengumpulan informasi tentang semua hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, baik itu meliputi tanggung jawabnya, sampai pada keterampilan, kemampuan, pengetahuan serta ciri-ciri kepribadian yang diperlukan untuk suatu jabatan tertentu.


B. DATA DALAM ANALISIS JABATAN

ada beberapa istilah yang perlu dipahami terlebih dahulu Tugas (task) adalah sekelompok kegiatan yang berurutan yang membentuk komponen utama dalam suatu kedudukan (posisi) atau pekerjaan (job). Tugas dapat dibedakan atas tugas pokok dan tugas tambahan. Istilah lain yang perlu dipahami yaitu kedudukan (Position), adalah satu kelompok tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki seorang pegawai. Jumlah kedudukan sama dengan jumlah pegawai dalam satu perusahaan. Kemudian, pekerjaan (Job) adalah sekelompok kedudukan dengan tugas dan tanggung jawab yang sama atau hampir sama.
caranya melakukan analisis jabatan? Seperti yang sudah kita bahas mengenai definisi dari analisis jabatan, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai semua hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Data yang dikumpulkan dari analisis jabatan adalah tentang:

a. Aktivitas pada pekerjaan (baik yang berorientasi pada “job” maupun “employee”, misalnya menyusun laporan keuangan rata-rata selama 5 jam duduk bekerja dengan komputer.
b. Bahan-bahan yang diolah, misalnya laporan keuangan dari cabang, koran, surat-surat, dan lain-lain.
c. Peralatan atau mesin yang digunakan, misalnya komputer, fax, internet, mesin pintal, mobil, dan lain-lain.
d. Kondisi Kerja (baik kondisi kerja sosial maupun fisik), misalnya ruang 12 meter persegi bekerja dengan 3 orang, suhu udara 23 derajat C, dan lain-lain.
Job description adalah pernyataan faktual dan terorganisasi perihal kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan tertentu. Menurut Robbins, job description merupakan deskripsi tertulis tetang apa yang dilakukan oleh seorang pemegang jabatan, bagaimana cara melakukannya serta mengapa jabatan itu perlu ada.


C. MANFAAT ANALISIS JABATAN

analisis jabatan memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Penulisan Uraian Jabatan
Hasil dari analisis jabatan berupa catatan mengenai tugas, tanggung jawab dan persyaratan yang diperlukan untuk memegang jabatan sehingga diperlukan untuk berbagai aktivitas pengelolaan karyawan.
2. Rekrutmen & Seleksi
Adanya persyaratan jabatan akan memudahkan perusahaan memilih karyarwan yang sesuai kebutuhan (tepat sasaran)
3. Pelatihan & Pengembangan
Adanya persyaratan yang jelas memudahkan penyusunan program pelatihan dan pengembangan (baik untuk jabatan sekarang atau promosi di masa yang akan datang)
4. Perencanaan Tenaga Kerja
Memudahkan menyusun kebutuhan tenaga kerja
5. Penilaian Kinerja
Berdasarkan tugas-tugas yang harus dilakukan dapat mengukur aspek-aspek dari karakteristik pekerja , tanggung jawab dan pelaksanaan tugas secara lebih objektif
6. Disain & ReDisain Organisasi
Bila terjadi tumpang tindih pekerjaan/tugas, maka memungkinkan dapat ditata kembali sehingga kegiatan organisasi berjalan lebih efisien
7. Evaluasi Pekerjaan
Uraian jabatan yang dihasilkan dari analisis jabatan memberikan banyak informasi (tugas, tanggung jawab, persyaratan, dan lain-lain) yang berguna untuk evaluasi jabatan.

D.TENIK DALAM PENGUMPULAN INFORMASI

a. The Job – Oriented Approach
Teknik pengumpulan informasi yang difokuskan pada karakteristik tugas-tugas yang dilakukan oleh pemegang jabatan/pekerjaan tersebut.
Tugas-tugas harus dibreakdown berdasarkan hirarki tugas dari yang paling tinggi hingga bagian yang lebih kecil)
B. The Person – Oriented Approach
Teknik pengumpulan informasi yang difokuskan pada personal karakteristik atau atribut yang dibutuhkan untuk memegang jabatan tersebut agar “well perform”.
Karakteritik itu meliputi KSAO (Knowledge, Skill, Ability dan Other Personal).
1. Knowledge
Knowledge (pengetahuan) merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali suatu keadaan berdasarkan persepsi pikirannya (Lefrandi, 2012). Knowledge seseorang ditentukan oleh apa yang dipelajari dari bahan bacaan, lingkungan pergaulan, pekerjaan dan lain sebagainya. Pada jabatan polisi, untuk knowledge yang harus dimiliki adalah pengetahuan mengenai prosedur penangkapan. Pengetahuan tersebut dibutuhkan dalam tugasnya (task) menangkap tersangka.
2. Skill
Skill (keahlian) merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang sifatnya spesifik, fokus namun dinamis yang membutuhkan waktu tertentu untuk mempelajarinya dan dapat dibuktikan (Lefrandi, 2012). Keahlian yang lebih bersifat “hard”.Pada jabatan polisi, untuk skill yang harus dimiliki yaitu ketrampilan menggunakan senjata api. Skill tersebut dibutuhkan dalam tugasnya (task) melakukan praktik menembak di lapangan tembak atau menembak penjahat yang melarikan diri.
3. Ability
Ability lebih mengarah pada kemampuan yang bersifat “soft”. Pada jabatan polisi, ability yang harus dimiliki yaitu kemampuan berkomunikasi. Kemampuan itu dibutuhkan dalam tugasnya (task) menengahi perselisihan antara dua orang untuk mencegah tindak kekerasan.
4. Others
Others lebih berkaitan dengan kepribadian.
Pada jabatan polisi, others yang harus dimiliki yaitu memiliki keberanian, yang dapat membantu tugasnya (task) ketika seorang polisi harus memasuki Lorong yang gelap atau hutan untuk menangkap tersangka.


Sumber-Sumber Informasi Analisis Jabatan
pelaksanaan analisis jabatan dapat bersumber pada berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut antara lain:

1. Job Analysts
Job Analyst merupakan pihak eksternal ataupun internal yang diminta oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk melakukan analisis jabatan di tempat tersebut. Job Analyst tentunya memiliki keahlian dalam melakukan analisis jabatan.
2. Job Incumbent
Job Incumbent merupakan pihak internal atau karyawan itu sendiri yang mengerjakan tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan analisis. Misalnya, suatu perusahaan akan melakukan analisis jabatan office boy, dan pada pelaksanaan analisis jabatannya akan mendapatkan informasi-informasi dari si A yang memang menjabat sebagai officeboy di tempat tersebut.
3. Supervisor
Supervisor merupakan pihak internal yang akan memberikan informasi-informasi mengenai tugas-tugas dari suatu jabatan. Misalnya, suatu perusahaan akan melakukan analisis jabatan programmer, dan pada pelaksanaan analisis jabatannya akan mendapatkan informasi-informasi dari si X yang menjabat sebagai supervisor programmer dimana ia mengetahui secara cukup detil tugas-tugas programmer karena ia ikut andil dalam keberhasilan dan kontrol tugas-tugas bawahannya.
4. Trained Observers
Sama seperti Job Analyst, Trained observers merupakan pihak eksternal ataupun internal yang diminta oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk mengobservasi segala hal yang terkait tugas-tugas dari suatu jabatan di tempat tersebut.
Job Analist dan Observer yang terlatih membutuhkan waktu untuk mengobservasi karyawan yang sedang melakukan tugasnya dan menerjemahkan pengalaman yang diperoleh selama observasi ke dalam sebuah analisis jabatan. Sedangkan Incumbents dan Supervisors, dianggap sebagai orang yang ahli dalam bidangnya, yang mengetahui secara detil tentang content (isi) dan syarat/kriteria untuk melakukan pekerjaannya atau pekerjaan yang disupervisi.

C. METODE PENGUMPULAN INFORMASI

Keempat sumber informasi di atas, dapat memberikan informasi mengenai suatu pekerjaan dengan melalui interview (baik wawancara individual, wawancara kelompok dan wawancara penyelia dengan beberapa pertanyaan khas, misalnya apa saja yang dilakukan oleh jabatan, apa yang merupakan tugas utama dari posisi anda?
cara memberikan informasi berikut ini:

1.Perform Job
Job Analyst terjun langsung ke sebagian atau seluruh tugas atau pekerjaan, seperti karyawan atau dalam situasi simulasi. Cara ini memiliki keuntungan dan keterbatasan. Keuntungan dari cara ini adalah memberikan konteks mengenai pekerjaan yang dilakukan dan dapat memberikan informasi yang detil mengenai pekerjaan tersebut
keterbatasan ya dari cara ini adalah sulit melihat perbedaan di antara tugas dengan job title yang sama, membutuhkan biaya yang cukup mahal dan menghabiskan waktu, membutuhkan training yang lama untuk Analyst karena Analyst akan terjun langsung melakukan suatu pekerjaan apalagi pada jenis pekerjaan yang memang membutuhkan skill tertentu.

2. Observer
Job Analyst ataupun observer yang terlatih menyiapkan form yang berisikan aktivitas-aktivitas dan seberapa sering aktivitas tersebut dilakukan oleh karyawan tersebut. Job Analyst mengumpulkan informasi dengan mengamati individu yang melakukan pekerjaan itu dan mencatatnya untuk menguraikan tugas dan kewajiban yang dilakukannya.
keuntungan dari cara ini yaitu dapat memberikan gambaran yang relatif objektif mengenai suatu pekerjaan, dan memberikan konteks bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan.
keterbatasannya, antara lain cara ini dapat menghabiskan waktu, serta karyawan kemungkinan berubah tingkah lakunya karena mengetahui sedang diobservasi.

3. Interview
Job Analyst ataupun interviewer terlatih mengumpulkan informasi dari incumbent atau supervisor.Incumbent atau supervisor diseleksi dan diwawancara secara langsung di tempat pekerjaan mereka atau mereka yang terkait langsung dengan pekerjaan yang dianalisis Cara ini juga memiliki keuntungan dan keterbatasan dalam pelaksanaannya.
Keuntungannya yaitu dapat memberikan multiple perspektif mengenai suatu pekerjaan dan dapat memperlihatkan perbedaan di antara incumbents dengan job yang sama. Sedangkan keterbatasannya yaitu dapat menghabiskan waktu dibandingkan kuesioner serta sulit memperlihatkan konteks mengenai pekerjaan yang dilakukan.

4.Questionnaire
Kuesioner merupakan metode yang paling efisien untuk mengumpulkan informasi. Kuesioner yang dibuat memuat ratusan pertanyaan tentang tugas atau pekerjaan dan dapat diadministrasikan dengan mudah. Atau dapat juga dengan yang bersangkutan diminta untuk memberikan data-data mengenai jabatannya dangan kata-kata sendiri. Kuesioner dapat diberikan kepada setiap karyawan yang memiliki job title yang sama.

5. Multiple Methods
Multiple methods merupakan metode gabungan yang digunakan untuk mencari informasi dalam pelaksanaan analisis jabatan. Gabungan metode yang digunakan dapat terdiri dari 2 jenis metode atau lebih.
mendapatkan hasil analisis yang valid, biasanya dengan menggunakan berbagai metode dan berbagai sumber Misalnya saja dengan menggabungkan informasi dari karyawan, incumbent dan supervior sehingga data-data yang didapatkan lebih akurat.

G. TUJUAN ANALISIS ABATAN

tujuan analisis jabatan yaitu untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dalam menghadapi perkembangan ekonomi, untuk menciptakan kenyamanan saat bekerja dan supaya terkendali dalam pekerjaan pada suatu perusahaan atau organisasi.
Hasil dari Analisa jabatan juga diperuntukkan untuk menunjang kegiatan Human Resource lainnya, yaitu:


1. Career development
Job Analysis memberikan gambaran KSAO requirement untuk masing-masing level. KSAO requirement memberi ide bagi pengembangan karyawan dan penentuan program training yang memfokuskan pada peningkatan skill karyawan.
Keuntungan yang dapat diperoleh karyawan Adanya Job analysis  yaitu ketika karyawan sudah memenuhi memenuhi requirement maka dapat terpilih untuk dipromosikan di masa yang akan datang. Sedangkan keuntungan yang dapat diperoleh organisasi yaitu organisasi lebi siap karena dapat memilih calon yang sudah ada untuk posisi di level atas.
2. Legal Issues
Adanya Job Analysis dapat menghindari diskriminasi yang terkait dengan gender, agama, ras, usia, dan lain-lain. Adanya Job Analysis lebih adil dalam memutuskan atau memilih karyawan yang didasarkan pada job performance/ job potential, bukan didasarkan pada hal-hal yang tidak relevan.
3. Performance Appraisal
Design sistem performance appraisal (penilaian kinerja) yang baik harus didasarkan pada Job Analysis. Job Oriented Analysis memberikan gambaran komponen-komponen utama dari Job yang dapat digunakan sebagai dimensi Performace Evaluation. Hal ini dikarenakan pada Performance Evaluation berisi spesifik tingkah laku yang dapat digunakan sebagai instrument /alat ukur yang diturunkan dari Job Analysis
4.Recruitment & Selection
Langkah pertama menghire karyawan adalah menentukan human attribute atau KSAO (Person Oriented Job Analysis). Berdasarkan KSAO, kemudian prosedur dipilih untuk menentukan pelamar yang sesuai (misalnya melalui interview & pemeriksaan psikologi). Kemudian, berdasarkan KSAO maka diharapkan pelamar yang telah diterima dapat dikembangkan melalui pengalaman dan training pada job yang dilakukan.
5. Training
Agar program training terorganisasi secara efektif, sebaiknya didasarkan pada analysis KSAO requirement untuk jabatan tersebut. KSAO requirement dibandingkan dengan KSAO pelamar /karyawan. Bila ada perbedaan di bagian KSAO pelamar/ karyawan, maka training diarahkan untuk mengembangkan karakteristik KSAO yang dipersyaratkan untuk jabatan tersebut.
6. Setting Salaries
Dengan dilakukannya analisis jabatan, maka dapat membantu dalam membuat standar gaji dari setiap jabatan yang akan dianalisis. Dapat dilakukan dengan membuat “salary level” yang disesuaikan dengan level suatu jabatan.
7. Efficiency/Safety
Dengan dilakukannya analisis jabatan, maka dapat membantu dalam mendesain jabatan-jabatan agar dapat lebih efisien dan tepat karena adanya kejelasan mengenai tugas-tugas yang dikerjakan dan
8. Job Classification
Analisis jabatan juga diperuntukkan untuk mengelompokkan jabatan-jabatan yang sejenis ke dalam satu kelompok. Misalnya saja dilakukan beberapa analisis jabatan, setelah dianalisis dari 3 jabatan (office boy, kurir, gardener) maka jabatan-jabatan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi satu kelompok yaitu pekerjaan yang bersifat pelaksana, karena ketiga jabatan tersebut memiliki kemiripan dalam hal permasalahan yang dihadapi, keterampilan yang dimiliki, dan lain-lain.
9. Job Description
Pada pelaksanaan analisis jabatan, akan diketahui apa saja tugas-tugas yang dilakukan oleh si pemangku jabatan, baik itu tugas utama maupun tugas tambahan sehingga dapat diuraikan secara jelas mengenai deskripsi tugas dari suatu jabatan.
10. Job Design
Dengan dilakukannya analisis jabatan, ditujukan untuk membuat desain tugas atas suatu jabatan.
11. Planning
Dari pelaksanaan analisis jabatan, dapat memprediksi atau meramalkan bermaksud untuk memperkiraan permintaan SDM yang diperlukan di masa yang akan datang, menyangkut peramalan SDM, peramalan (forcasting) kebutuhan karyawan di masa yang akan datang dengan KSAO yang lebih spesifik.

H. URAIAN JABATAN, ANTARA LAIN:

1. Identifikasi Jabatan
Pada bagian ini, berisi mengenai:
a. Nama Jabatan
b. Dept/ Bagian
c. Lokasi Kerja
d. Status Jabatan
e. Nama Jabatan Atasan/bawahan Langsung
2. Ringkasan Pekerjaan
Pada bagian ini berisikan mengenai rangkuman dan tanggung jawab utama yang membedakan dari suatu jabatan dengan jabatan yang lain.
3. Tugas & Tanggung Jawab
Pada bagian ini berisikan mengenai uraian jabatan yang disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan.
4. Wewenang
Pada bagian ini berisikan mengenai penjelasan batasan-batasan untuk menentukan suatu keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
5. Spesifikasi Jabatan

Pada bagian ini berisikan mengenai kemampuan yang harus dimiliki oleh pemegang jabatan untuk mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang diharapkan atau job competencies (KSAO).
Pada hasil analisis jabatan, didapati dua elemen penting, yaitu job description dan job specification.

I. KEBERHASILAN ANALISIS JABATAN

Untuk pelaksanaan analisis jabatan, keberhasilan pelaksanaan tersebut didukung oleh komitmen manajemen puncak, keterlibatan serikat pekerja, keterlibatan karyawan, komunikasi yang efektif, penugasan personalia untuk pelaksanaan, penggunaan pakar, pengumpulan data, penggunaan alat dan teknik yang tepat, dan penggunaan komite untuk pengawas.


Semoga apa yang saya berikan di atas bermanfaat bagi pembaca, dan semoga selalu di berikan kelancaran selalu untuk memberikan materi materi untuk kedepanya 
salam hangat ( indonesia pasti bisa ).

Psikologi-Organisasi-industri, Analisis_Jabatan_manfaat dan tujuan

Pengertian Analisis Jabatan Manfaat dan Tujuan A. ANALISI JABATAN Analisis jabatan adalah suatu kegiatan pengumpulan, penilaian ...